25 November 2008

Teks Lagu

Wayyy........ bagi pengunjung blog metty-kaito yang maniak kartun, kalian bisa lihat teks lagu-lagu kartun lhooo. tenang tak usah mencari di google, lewat blog ini kalian bisa langsung lihat atau di copy-paste. ehmmm.... tapi teks kartunnya terbatas . Cuma beberapa si tapi ini bisa membantu kalian yang ingin menyanyikan lagu kartun.Jadi kalo kartun kesukaan kalian di putar kasetnya atau pas kalian nonton pilem nya kalian bisa ikutan nyanyi dehh.. gak cuma ngengeng. hehehehehehe Teks lagu yang bisa saya post:

Sumber Energi Masa Depan

FUEL CELL

Jika elektrolisa dapat menguraikan air menjadi gas hidrogen dan oksigen dengan bantuan trik dan elektroda. Pada fuell cell memasukan gas hidrogen dan oksigen dengan bantuan elektrolit dan elektroda untuk memproduksi tenaga listrik.

Fuel cell, mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Dewasa ini seiring dengan makin mahalnya dan terbatasnya minyak bumi (ada yang memperkirakan 40 tahun lagi akan habis), penggunaan alternatif energi sangat didengung-dengungkan, dan salah satunya adalah energi hidrogen. Dengan perkembangan teknologi hidrogen, bisa jadi pada abad ini gasoline engine akan menghilang dan akan digantikan oleh fuel cell. Pembangkit listrik tenaga thermal dan kabel listrik akan menghilang, sebagai gantinya, di setiap rumah akan memiliki satu fuel cell sebagai sumber energinya. Wah kok jadi berandai-andai ya. Tapi kesemuanya itu bukanlah suatu hal yang mustahil.

Untuk fuell cell bahan gas oksigen dapat dari udara sedang gas hidrogen dapat diperoleh dari reaksi reformer dari hidrokarbon yang pada saat ini diperoleh dari pabrik besar. Gas hidrogen mempunyai kesulitan untuk disimpan dan ditransport karena molekul yang kecil sehingga sulit untuk dicairkan dan mudah terbakar. Usaha memperoleh hidrogen dengan mudah sedang diusahakan dengan berbagai cara misalnya memperkecil reaktor reformer dengan bahan baku LPG atau gas methane, menguraikan metanol yang dibuat dari pabrik besar tetapi dalam bentuk cair sehingga mudah untuk ditransport. Gas hidrogen dapat juga diperoleh dari methanol setelah diuraikan menjadi gas CO dan hidrogen, kemudian gas CO dioksidasi menjadi CO2 dan air.

Prinsip fuel cell

Bagian terpenting pada Fuel cell adalah 2 lapis elektroda dan elektrolit. Elektrolit disini adalah zat yang akan membiarkan ion lewat, namun tidak halnya dengan elektron. Pada anoda, H2 dialirkan, kemudian platina (Pt) yang terkandung pada anoda akan bekerja sebagai katalis, yang kemudian akan “mengambil” elektron dari atom hidrogen. Kemudian, ion H+ yang terbentuk akan melewati elektrolit, sedangkan elektron tetap tertinggal di anoda. Pada katoda, oksigen dialirkan. Kemudian, ion H+ yang melewati elektrolit akan berikatan dengan oksigen menghasilkan air dengan bantuan platina yang terkandung pada katoda sebagai katalis. Reaksi ini akan berlangsung jika ada elektron. Pada anoda, elektron tertinggal, sedangkan pada katoda membutuhkan elektron. Sehingga, jika anoda dan katoda dihubungkan maka elektron akan mengalir. Hal ini lah yang menjadi prinsip dasar dari fuel cell.

Unit fuel cell

Satu unit fuel cell yang terdiri atas 2 lembar Pt Elektroda dan elektrolit disebut sel tunggal. Tegangan yang diperoleh dari 1 buah sel tunggal ini berkisar 1 volt , sama dengan sel kering. Untuk mampu menghasilkan tegangan yang tinggi/yang dinginkan maka sel tersebut bisa disusun secara seri/pararel. Kumpulan dari banyak sel tunggal ini disebut stack. Untuk membuat stack, selain dibutuhkan single sel tunggal, juga diperlukan sel seperator.

Agar bisa digunakan pada telepon seluler, diperlukan beberapa single cell. Sedangkan untuk penggunaan rumah tangga diperlukan 20 lebih dan untuk mobil diperlukan 200 lebih single cell. Sehingga Pt elektroda, elektrolit, dan sel separator yang dibutuhkan ikut meningkat. Saat ini harga dari bahan-bahan tersebut sangatlah mahal. sehingga untuk diterapkan pada mobil masih terbilang mahal.

Tipe fuel cell

Sejak dipergunakan untuk pengembangan eksplorasi luar angkasa oleh NASA, fuel cell mulai mendapat perhatian khusus dari para peniliti. Hingga saat ini, telah muncul berbagai macam jenis fuel cell. Berdasarkan atas perbedaan elektrolit yang digunakan, fuel cell dapat dibagi menjadi 4 tipe. Keempat tipe tersebut, suhu dan skala energi yang dihasilkan pun berbeda. 4 tipe tersebut bisa dipisah menjadi 2, yaitu yang bekerja pada suhu tinggi (dua tipe) dan pada suhu rendah (2 tipe) :

Tipe pada suhu tinggi adalah MCFC (Molten Carbonate Fuel Cell) dan SOFC (Solid Oxide Fuel Cell). Kedua tipe ini berkerja pada suhu 500-1000oC. pada suhu tinggi, kecepatan reaksi bisa berlangsung cepat, sehingga tidak diperlukan katalis (Pt). Namun pada suhu tinggi pula, diperlukan bahan yang mempunyai durability bagus dan tahan akan korosi. MCFC bekerja pada suhu 650oC, dan elektrolit yang digunakan adalah garam karbonat (Li2CO3, K2CO3, dll) dalam bentuk larutan. Sedangkan SOFC, bekerja pada suhu 1000oC, dengan keramik padat (misal, ZrO2) sebagai elektrolitnya. MCFC dan SOFC sendiri hingga saat ini masih tahap lab, dan belum dikomersilkan. Diharapkan bisa di masa depan bisa diterapkan dalam skala besar. Dan apabila teknologi dimana suhu kerja bisa diturunkan berkembang, bukan tidak mungkin kelak kedua fuel cell tipe ini bisa diterapkan dalam skala rumah tangga.

Sedangkan untuk tipe suhu rendah adalah PAFC (Phosphoric acid Fuel Cell) dan PEFC (Proton Exchange Membrane Fuel Cell). Pada kedua tipe ini, berkerja pada suhu dibawah 200oC. keunggulan pada tipe ini adalah waktu untuk mengaktifkannya cukup cepat dan bisa diterapkan dalam skala kecil. Namun, karena memerlukan Pt, yang harganya cukup mahal, sbg elektroda, maka biayanya pun menjadi mahal. PAFC bekerja pada suhu 200oC, dan asam fosfat (H3PO4) sebagai elektrolitnya. Ditemukan pada tahun 1967, dan sejak tahun 1980-an, khususnya di Jepang dan Amerika, mulai dipergunakan pada hotel, rumah sakit, dan lain lain. Diantara 4 tipe fuel cell, tipe inilah yang paling cepat untuk dikomersilkan. PEFC bekerja pada suhu dibawah 100oC, membran polimer sebagai elektrolitnya. Karena menggunakan lapisan tipis membran polimer, ukuran secara kesulurahan sangatlah kecil. Dewasa ini, penggunaan fuel cell tipe ini sudah cukup luas digunakan, mulai dari mobil hingga telepon seluler.

Keunggulan fuel cell

Jika berbicara tentang keunggulan fuel cell, maka salah satunya adalah tingkat efisiensi energi yang dihasilkan. Jika pada pembangkit listrik tenaga termal, suhu pembakaran sekitar 550 o C, secara teoritis memiliki tingkat efisiensi maksimal 60%. Namun untuk fuel cell yang menggunakan hydrogen sebagai sumber energinya, pada suhu kamar pun, secara teoritis memiliki tingkat efisiensi mencapai 83 %. Tidak berisik, tidak mengeluarkan gas buang kecuali air sehingga tidak menyebabkan polusi.

Pemanfaatan fuel cell saat ini dan masa datang

Penerapan fuel cell untuk skala rumah tangga sudah mulai diterapkan sejak tahun 2005 yang lalu. Di jepang sendiri sudah terpasang sekitar 600 fuel cell skala rumah tangga. Dengan adanya pemakaian fuel cell pada rumah tangga, maka sudah tidak diperlukannya lagi kabel pengalir listrik (dari pembangkit listrik ke rumah), sehingga loss dayanya menjadi nol. Selain itu, bila panas yang dihasilkan bisa dimanfaatkan lagi, salah satunya untuk memanaskan air/ ofuro (kebiasaan merendam orang jepang di air panas) dengan koordinasi seperti ini, maka tingkat efisiensi pemanfaatan energi fuel cell bisa mencapai 80 %.

Selain pada rumah, fuel cell mulai digunakan secara luas pada hand phone. Hp saat ini, khususnya di jepang, sudah mulai dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang sangat tinggi, seperti MP3 player, TV, navigasi, dll. Sehingga untuk mampu menjalankan fitur2 tingkat tinggi maka diperlukan baterai dengan daya tinggi dan tahan lama. Apabila melihat perkembangan baterai saat ini (baterai litium) maka hal ini menjadilah mustahil. Yang diharapkan saat ini adalah fuel cell. Seandainya baterai hp saat ini digantikan dengan fuel cell dengan ukuran yang sama, mampu meningkatkan waktu guna hp minimal 10 kali lipat dibanding baterai lithium. Tidak hanya hp, penggunaan fuel cell saat ini sudah mulai diterapkan pada perangkat elektronik mobile lainnya, seperti laptop, dan digital kamera.

( Artikel ini saya kutip dari www.google.com )

Jepang dengan kemajuan teknologinya mampu menjawab permasalahan yang dihadapi oleh setiap negara di dunia ini. Salah satunya yaitu bahan bakar. Jepang yang memiliki sumber daya alamnya rendah, mampu membuktikan kepada mata dunia bahwa mereka adalah Negara yang maju akan teknologi. Negara Indonesia diberi karunia oleh Tuhan Yang Maha Esa sumber daya alam yang melimpah ruah,.Namun,“Mengapa kita tidak bisa berdiri di samping Jepang?”

Karena hanya ada satu jawabannya yang pasti,

bangsa kita memiliki mutu sumber daya manusia yang rendah, etos kerja yang rendah, ketersediaan lapangan kerja yang sempit, serta budaya yang sangat mengerikan yang membawa bangsa ini semakin terpuruk yaitu budaya korupsi yang sudah mengakar di negeri ini.Tapi kita tidak boleh pasrah dan terima begitu apa adanya. Kita harus mengadakan perubahan demi terciptanya masa depan yang lebih baik.Kitalah pemimpin negeri ini.Dan kitalah revolusioner bagi bangsa kita sendiri, bangsa Indonesia.

Jika kondisi seperti ini dibandingkan dengan Jepang jelas memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Di Jepang mutu pendidikan nya sangat tinggi, etos kerja yang tinggi, lapangan kerja yang memadai, serta disiplin dan bertanggung jawab. Itulah kunci dari kesuksesan Jepang.

“Apakah kita bisa seperti Jepang?” ya pasti kita bisa . Kita bisa membuka pintu gerbang kesuksesan jika kita memiliki kunci kesuksesan. Kunci kesuksesan sudah kita ketahui jadi langkah kita selanjutnya adalah berusaha untuk mencapai kunci kesuksesan.

Presiden Untuk Semua

Amerika Menuju Perubahan

Assalamu’alaikum wr.wb

Tak asing lagi bagi kita mengenai foto tersebut…. Yup sebagai manusia yang mengikuti perkembangan di dunia politik eh, sebagai manusia yang menganggap dirinya lahir, hidup, berjuang di planet ini dan manusia yang peduli akan wawasan nya pasti tahu sosok Barack Obama, kandidat presiden AS yang pernah tinggal di Indonesia.

Sebenarnya siapa sih Obama?

Barack Hussein Obama, Jr, lahir 4 Agustus 1961. Obama dilahirkan di Queen's Medical Center di Honolulu, Hawaii dari ayah ekonom lulusan Harvard, Barack Hussein Obama, Sr., dari Kenya, dan ibu Ann Dunham, dari Wichita, Kansas. Waktu Obama dilahirkan, kedua orangtuanya adalah mahasiswa di East-West Center di Universitas Hawaii di Manoa. Ketika berusia dua tahun, orangtuanya bercerai. Ayahnya kembali ke Kenya, dan ia hanya bertemu dengan anaknya sekali lagi sebelum meninggal pada 1982. Ann Dunham kemudian menikah dengan Lolo Soetoro, juga seorang mahasiswa East-West Center (MA Geografi 1962) dari Indonesia

Pada masa kecilnya Barack menggunakan nama 'Barry'. Keluarga ini kemudian pindah ke Jakarta, di mana adik tiri Obama, Maya Soetoro-Ng, dilahirkan (Obama juga memiliki saudara-saudara tiri dari ayahnya yang menikah lagi). Obama yang melewati masa kecilnya di Indonesia ini (dia menyebut dirinya sebagai Jakarta’s street kid). Ketika Obama berusia 10 tahun, sekitar tahun 1971 ia kembali ke Hawaii untuk bersekolah di sekolah yang lebih baik dan diasuh kakek-neneknya, Madelyn Dunham.

Karir politik Barack Obama melejit. Kemampuan berpolitiknya ditopang kemampuan retorika yang mempesona, kharisma yang berkobar dan senyum menawan. Itulah yang menjadi perhatian kaum muda yang saat ini sedang kecewa dengan politik modern. Obama memiliki kemampuan sebagai orator dengan pribadi yang karismatik. Kefasihan dan caranya berbicara, tekanan suaranya, tatapan matanya, gerak tubuhnya: semua elemen-elemen dasar ini saling memperkuat dan memunculkan citra seorang pemimpin yang sungguh-sungguh, kredibel, menawan, dan membangkitkan simpati serta harapan sekaligus. Kekuatan karisma inilah yang melembutkan kritik yang banyak ditujukan terhadapnya sebagai seseorang yang masih hijau dalam panggung pemerintahan.

Pengalaman hidupnya juga merupakan manifestasi The American Dream itu sendiri. dari keluarga menengah bawah Obama berhasil meniti tangga sukses menjadi senator kulit hitam ke-3 dalam sejarah AS, setelah sebelumnya menjadi dosen di Universitas Chicago, senator di Negara Bagian Illinois, dan presiden dari jurnal bergengsi, Harvard Law Review, sewaktu ia masih belajar di Universitas Harvard, salah satu perguruan tinggi terbaik di AS.

Selain itu, Obama juga dapat dikatakan sebagai penulis yang handal. Buku hasil karangannya dapat menduduki posisi bestseller. Memoar yang ditulisnya sepuluh tahun lalu, Dreams from My Father, tentang masa kecilnya hingga menyelesaikan kuliahnya, tentang keluarga dan lingkungan dekatnya di Chicago.

Bukunya, The Audacity of Hope, dalam waktu singkat juga telah menempati posisi bestseller. Sama dengan Dreams, dalam buku ini kita bisa melihat betapa Obama memiliki sensibilitas yang tinggi terhadap dimensi-dimensi manusiawi dari setiap persoalan yang ditemuinya. Ia sangat peka terhadap ironi dan tragedi dalam interaksi sosial, serta mampu menceritakan semua itu dalam penuturan yang sederhana namun cerdas dan mengalir mengenai orang-orang yang pernah bersentuhan dengannya.

Barack Obama bisa digolongkan sebagai politisi moderat dari tradisi liberal Amerika. Atau secara lebih sederhana ia bisa disebut sebagai the third way politician, politisi jalan tengah dalam tradisi yang telah dirintis Bill Clinton dan Tony Blair. Hal inilah yang membedakan Obama dengan banyak politisi kulit hitam yang cenderung memilih garis ekstrem, baik di kiri (Jesse Jackson) maupun di kanan (Alan Keyes). Obama adalah seorang nasrani yang tidak “doyan” perang seperti Presiden Bush dan tidak membenci Islam.

Setiap generasi di Amerika Serikat tampaknya selalu memunculkan seorang superstar politik. Kali ini Barack Obama, 47 tahun, yang tampil mengisi peran itu. Ia muncul secara tak terduga dan dalam waktu relatif singkat mampu mengubah peta politik, menumbuhkan harapan dan gairah baru. Demokrasi Amerika menjadi semakin hidup. Hillary Clinton telah membuka kemungkinan bagi sebuah sejarah baru, presiden perempuan pertama di negeri Paman Sam. Kini Obama juga menjanjikan hal yang sama: presiden kulit hitam pertama di negeri yang sama.

Untuk saat ini kita patut memberi selamat kepada publik Amerika. Negeri mereka seolah tidak pernah berhenti melahirkan pemimpin berbakat yang penuh inspirasi. Pidatonya saat itu membuat dunia melihat lahirnya seorang bintang baru politik AS. "Tidak ada kulit hitam Amerika, kulit putih Amerika, Latino atau Asia Amerika, kita satu bangsa. Kita semua berjanji setia pada bendera Amerika, kita semua mempertahankan Amerika Serikat," serunya yang mengundang tepuk tangan meriah.

( Artiket ini saya kutip dari www.google.com )

Yang menjadi pertanyaan bagi kita sebagai bangsa Indonesia yang notabene memiliki gelar Negara Demokrasi, Kapan Negara Indonesia melahirkan seorang pemimpin yang benar-benar membawa Indonesia ke perubahan??? Perubahan dari negara korupsi, perubahan untuk memperoleh hidup dan pekerjaan yang layak, serta perubahan untuk memperoleh wakil-wakil rakyat yang jujur dan adil.

Pesta pemilu di Indonesia hanya sebagai ajang untuk menghias jalan-jalan dengan warna-warna bendera partai-partai politik. Meriahkan sisi jalan raya dengan kibaran bendera parpol. Padahal pemilu sangat penting, disinilah nasib bangsa Indonesia dipegang oleh seorang presiden selama 5 tahun. Namun, kebanyakan dari bangsa Indonesia memilih wakil-wakilnya dengan pemikiran,”Berapa banyak uang, sedekah, infak, maupun bantuan dari setiap calon ?”. Mereka calon-calon membagi-bagikan uang menggunakan istilah tersebut seperti sedekah, infak, maupun bantuan untuk berkampanye.Wajar saja selama bertahun-tahun Negara yang demokrasi ini selalu merasa tidak puas jika calon yang mereka pilih telah menjadi wakil mereka di dunia politik.Bangsa Indonesia tidak paham tentang visi dan misi dari calon yang mereka pilih, “Kemanakah wakil-wakil rakyat akan membawa bangsa ini?”.”Bagaimana mereka bisa tahu???” Calon-calon tersebut tidak pernah berdebat atau berpidato mengenai hal tersebut, bahkan calon wakil rakyat yang hendak mereka pilih tidak pernah mereka temui.”Darimana bisa tahu visi dan misi nya, mengenalnya saja tidak”.

CERPEN

KESEPIAN

Seorang laki-laki tua bernama Muhhamad, tinggal sendirian di sebuah rumah yang cukup mewah dengan berbagai macam peralatan elektronik. Rumah yang mewah itu tampak seperti rumah kosong dengan rumput hijau yang tinggi di halaman rumah dan debu-debu yang melekat di setiap sisi rumah. Kakek Muhhamad tidak pandai mengurus rumahnya sendiri, karena usianya yang tua dan tubuhnya yang sudah renta. Kek Muh, panggilan akrabnya menyadari bahwa ia membutuhkan seorang pendamping hidup, yang dapat mengurusnya dan memberinya keturunan.

Kek Muh pun menikah dengan seorang wanita yang bernama Warhanah. Usia Kek Muh dengan wanita itu sangat jauh berbeda. Namun, Ibu Warhanah nama sapaannya berusaha untuk menyesuaikan diri dengan Kek Muh. Sikap Kek Muh yang keras, selalu memaksakan kehendaknya sendiri kepada istrinya. Istrinya akan mendapat cemoohan yang tidak sopan jika tidak menuruti apa keinginannya. Hal itu membuat Bu Warhanah semakin tegar menjalani hidup.

Bertahun-tahun Bu Warhanah menahan rasa kesal, amarah selama mendampingi Kek Muh. Setiap hari selalu ada yang menjadi konflik diantara mereka. Sifat Kek Muh yang pelit, tidak akan membiarkan sepeser uang pun terpakai bukan untuk keperluannya sendiri menjadi penyebab utama konflik mereka. Bu Warhanah selalu mengalami kekurangan baik lahir maupun batin. Walaupun uang Kek Muh melimpah di bank, ia tidak akan menggunakan uang itu dengan foya-foya, mengingat kini ia tidak dapat lagi mencari nafkah. Ia selalu mengontrol pengeluarannya. Ia berusaha untuk menggunakan uang hanya Rp5000,- rupiah per hari.

Pagi hari Bu Warhanah meminta uang belanja kepada Kek Muh layaknya seorang istri lainnya.

”Pagi Mas hari ini mau masak apa?” tanya Bu Warhanah

”Pagi juga, terserah yang penting enak dan layak makan.” jawab Kek Muh dengan sinis.

”Bagaimana kalo ikan goreng atau ayam goreng atau ...”

”Sudah ku bilangkan terserah yang penting enak!” bentak kek Muh

”Maksud saya menanyakan lauk hari ini biar Mas memberikan uang belanja yang cukup, sesuai dengan lauk yang Mas inginkan.”jelas Bu Warhanah

”Uang belanja yang cukup? Maksud kamu?”tanya Kek Muh

”Iya Mas, kan harga bahan pokok setiap lauk beda-beda. Kalo ayam goreng seperempat kilo harganya Rp 6000,- rupiah, ikan laut Rp 5000,- rupiah”

”Apa? Aku hanya akan memberi kamu tiap hari Rp 5000,- rupiah, terserah akan kamu apakan uang itu, mau beli ayam goreng, ikan goreng, terserah! yang pasti hanya Rp 5000,- rupiah tiap hari”jawab Kek Muh dengan nada yang tinggi.

”Mas uang Rp 5000,- rupiah sekarang ini tidak bisa buat beli bahan pokok”

”Terserah!”

Berjam-jam Bu Warhanah memikirkan mau beli apa dengan uang Rp 5000,- rupiah itu, untuk makan ia dan suaminya selama 24 jam, padahal satu hari setiap orang perlu makan tiga kali. Akhirnya ia mendapatkan ide bagaimana kalau setiap orang dalam rumah tangganya hanya makan dua kali sehari, berarti uang Rp 5000,- rupiah itu harus dapat memenuhi waktu makan selama empat kali dalam sehari. Ia juga mengatur waktu yang tepat untuk makan. Waktu makan pertama pada jam 10.00 dan waktu makan yang kedua pada jam 19.00. Ia hanya dapat membeli nasi bungkus seharga Rp 1000,- rupiah.

Entahlah sampai kapan ia makan nasi bungkus selama hidup bersama dengan Kek Muh. Hingga suatu hari Kek Muh bertanya kepada istrinya dengan kasar.

”Istriku sampai kapan kau memberiku nasi bungkus, apakah tidak ada makanan selain ini? Aku sudah bosan.”

”Hanya nasi bungkus itu yang bisa ku beli dengan uang Rp 5000,- rupiah yang kau berikan pada ku tiap hari.”

”Maksudmu, akulah yang salah iya?”

”Terserah apa kata mu, aku berusaha berpikir apa yang bisa aku beli dengan uang Rp 5000,- rupiah, untuk bisa mengobati rasa lapar, tapi kau malah tidak terima dengan makanan itu.”

Tubuh Kek Muh semakin kurus, badannya yang tak tahan dengan hembusan angin, membuatnya jarang keluar dari rumahnya. Sifatnya yang pelit itu, membuat ia dan istrinya hidup menderita. Hartanya yang berlimpah tidak dapat memberikannya jaminan kehidupan yang bahagia.

Tak lama kemudian Kek Muh jatuh sakit, yang mengharuskannya untuk rawat inap di rumah sakit umum. Ia tidak sadarkan diri selama lima hari. Istrinya pun sangat kebingungan menanggung biaya rumah sakit. Selama suaminya tak sadar, ia tidak dapat izin untuk mengambil uang di bank untuk membayar biaya rumah sakit. Perasaan Bu Warhanah mulai lega setelah melihat Kek Muh sadarkan diri.

”Mas, Mas ... jawab Mas.”tanya Bu Warhanah dengan penuh kecemasan.

”Istriku aku dimana, apa yang terjadi pada ku?” tanya Kek Muh

”Kau di rumah sakit, tubuh mu lemas. Kau harus banyak istirahat di sini.”

”Sudah berapa hari aku dirawat di sini?”

”Lima hari.”

”Bagaimana dengan biaya rumah sakit?”

”Iya, aku mohon izin Mas untuk mengambil uang di bank untuk membayar biaya rumah sakit.”

”Iya, silahkan ambil secukupnya untuk membayar biaya perawatan aku selama tujuh hari di sini.”

”Tujuh hari? Tapi kita belum tahu kondisi Mas sudah sehat atau belum.”

”Tak apa, aku bisa ambil rawat jalan di rumah.”

”Tapi hasilnya jauh lebih baik rawat inap di rumah sakit, Mas.”

”Kita harus hemat uang!”

”Baiklah terserah Mas.”

Setelah tujuh hari dirawat di rumah sakit, Kek Muh bersama istrinya, Bu Warhanah kembali ke rumahnya. Mengetahui sakitnya Kek Muh, ibu Bu Warhanah alias mertua Kek Muh, berusaha datang ke rumah Kek Muh. Ibu Bu Warhanah, Bu Mainah bermaksud meminta Kek Muh mengatasnamakan rumahnya untuk Bu Warhanah, mengingat kini kondisi Kek Muh yang sakit-sakitan. Setidaknya setelah Kek Muh meninggal, Bu Warhanah mempunyai jaminan tempat tinggal. Mendengar permintaan dari mertuanya Kek Muh pun naik darah.

”Apa maksud Anda meminta saya menandatangani surat ini?”tanya Kek Muh dengan penuh kemarahan

”Aku hanya ingin hidup anakku terjamin. Ia harus punya tempat tinggal sendiri.” jawab Bu Mainah

”Aku, suaminya masih hidup dan sedang berbicara dengan Anda. Apakah Anda tidak punya otak berani memintakan surat wasiat.” bentak Kek Muh

”Aku hanya membantu Anda untuk membayar kewajiban Anda sebagai seorang suami kepada istri Anda. Selama ini Anda tidak pernah menafkahinya.

Pantas saja kalian tidak dikaruniai anak oleh Tuhan, apa jadinya nanti kalau Anda mempunyai anak, apakah Anda ikhlas membiayai hidupnya, kasehatannya , memberikan gizi yang cukup, memberikannya canda tawa, membiayai pendidikannya, dll.

“Apa katamu! Sudah! Aku tidak ingin ada keributan di rumah ini. Sekarang ku mohon Anda keluar dari rumah ku sekarang juga.”

”Menantu macam apa kamu ini. Berani mengusir mertuanya sendiri.”

”Keluar, cepat keluar!”

”Sudahlah Ma, keluar saja. Soal tempat tinggal saya masih punya tempat tinggal, suamiku masih hidup dan aku wajib mendampinginya.” kata Bu Warhanah

”Suami, suami macam apa Dia. Tak pernah memberikanmu kebahagiaan. Baiklah Mama akan pergi tapi kamu anakku harus ikut bersama ku. Kita hidup bersama dan hidup mu akan lebih bahagia bersama Mama nak.”

”Tapi aku harus mengabdi pada suamiku. Kini ia sedang sakit Ma, aku tak bisa meninggalkannya sendiri. Ma.... tolong jangan menambah beban pikiran Hanah.” pinta Bu Warhanah

”Justru itu sayang Mama akan berusaha membantu meringankan beban kamu, kamu harus pergi meninggalkan laki-laki tak berdaya itu. Laki-laki yang tak punya nurani membiarkan istrinya menderita.”

”Hanah bahagia tinggal di sini, Hanah juga ikhlas merawat suami Hanah. Mama tidak perlu mengkhawatirkan Hanah.”

”Baiklah anakku aku memberikanmu dua pilihan. Pertama ikut bersama Mama dan tinggalkan suamimu, atau kau lebih memilih laki-laki renta itu dan jangan pernah anggap aku sebagai Mama. Aku juga akan melupakanmu kalau kau pernah Mama kandung selama sembilan bulan.”

”Mama, Hanah sayang Mama, tapi aku juga tidak bisa meninggalkan suamiku dalam keadaan sakit.”

”Aku sudah memberimu dua pilihan keputusan ada di tanganmu.” Kata Bu Mainah

”Baiklah, Mama lah yang telah mengandungku, mendidikku, mengasuhku, melindungiku, merawatku dari kecil hingga aku dewasa. Tak ada pilihan lain selain ikut dengan Mama.” kata Bu Warhanah dengan nada yang rendah.

”Kau mengambil keputusan yang tepat anakku. Cepat bereskan pakaianmu dan pergi dari sini menuju rumah kita yang penuh dengan kehangatan kasih sayang.” Kata Bu Mainah

”Terserah, silahkan saja bereskan semua milikmu bawa pergi dan jangan biarkan satu pun tertinggal di sini aku tak ingin mengingatmu lagi.” bentak Kek Muh

”Maafkan aku suamiku, aku tak ingin jadi anak durhaka pada orang tua.”jelas Bu Warhanah

”Sudah, sekarang kalian angkat kaki dari rumah ini.” kata Kek Muh dengan penuh rasa kesal.

”Tak ada orang yang akan mengurusmu, mendampingimu hidup, jika kau masih bersifat pelit. Berpikirlah apakah harta mu bisa merawatmu di saat kau sedang sakit? Selamat tinggal menantuku.” kata Bu Mainah sebagai ucapan selamat tinggal kepada menantunya.

Kini kek Muh tinggal sendirian di rumah mewahnya. Tak ada yang merawatnya, membersihkan rumahnya bahkan mencucikan bajunya. Kehidupannya kembali terulang seperti dulu. Kesendirian, kesepian dan keheningan yang selalu menemaninya di rumah mewahnya. Seringkali ia mendengarkan musik untuk menghibur diri.

Tegal, 14 November 2008

Metty Meriyani

XII IPA 1/ 25

SUKSES, PASTI BISA!

Langkah Menuju Kesuksesan

Berpikirlah besar dan Anda akan hidup besar. Anda akan hidup besar di dalam kebahagiaan. Anda akan hidup besar dalam prestasi. Besar dalam pendapatan. Besar dalam jumlah teman yang Anda miliki. Besar dalam respek. Mulailah dengan pikiran filsuf besar, Disraeli,”Hidup terlalu singkat untuk berpikir kecil dan berbuat hal yang kecil-kecil.”

Percaya bahwa sesuatu dapat dilakukan, jika Anda percaya sesuatu dapat dilakukan, pikiran Anda akan mencari cara-cara untuk melakukannya, percaya akan suatu solusi melicinkan jalan menuju solusi.

Ada mukjizat dalam berpikir besar. Akan tetapi begitu mudah kita melupakannya. Ketika Anda mengalami kesulitan, ada bahaya pikiran Anda akan menyusut ukurannya. Dan bila ini terjadi, Anda kalah.Di bawah ini adalah beberapa pedoman ringkas untuk tetap besar ketika Anda tergoda untuk menggunakan pendekatan kecil.

Ketika orang kecil mencoba menjatuhkan Anda, berpikirlah besar. Agar yakin ada beberapa orang yang menginginkan Anda kalah, untuk mengalami kesialan, agar ditegur. Akan tetapi orang-orang ini tidak dapat melukai Anda jika Anda ingat tiga hal:

1. Anda menang ketika Anda menolak melawan orang picik ini. Melawan orang kecil membuat Anda sama dengan mereka. Tetaplah tegar.

2. Haraplah untuk diserang secara sembunyi-sembunyi. Ini adalah bukti bahwa Anda bertumbuh.

3. Ingatkan diri Anda bahwa penembak gelap sebenarnya orang yang sakit secara psikologis. Jadilah besar. Kasihanilah mereka.

Berpikirlah cukup besar agar kebal terhadap serangan dari orang picik.

Ketika perasaan “Saya tidak mempunyai apa yang diperlukan” Itu merayap masuk ke dalam diri Anda, berpikirlah besar. Ingat, jika Anda berpikir bahwa diri Anda lemah, maka Anda menjadi benar-benar lemah. Jika Anda berpikir diri Anda tidak memadai, Anda akan benar-benar menjadi tidak memadai. Jika Anda berpikir Anda orang kelas dua, maka Anda benar-benar menjadi orang kelas dua. Lawan kecenderungan alami untuk merasa inferior dengan alat-alat ini:

1. Tampil penting. Tampil penting membuat Anda merasa diri penting. Bagaimana Anda tampak di luar erat kaitannya dengan bagaimana Anda merasa di dalam.

2. Berkonsentrasilah pada kelebihan Anda. Kembangkan jadwal jual diri Anda kepada diri sendiri dan gunakanlah. Belajarlah untuk menilai diri Anda tinggi-tinggi. Kenali diri positif.

3. Tempatkan orang lain dalam perspektif yang benar. Orang lain itu hanyalah manusia lain, jadi mengapa takut kepadanya?

Berpikirlah cukup besar untuk melihat berapa baik diri Anda sebenarnya.

Ketika suatu argumen atau pertengkaran tampaknya tidak dapat dihindari, berpikirlah besar. Tolaklah godaan untuk berargumen dan bertengkar dengan:

1. Bertanya kepada diri sendiri,”Secara jujur, apakah hal ini penting untuk diperdebatkan?”

2. Ingatkan diri Anda, Anda tidak pernah memperoleh apapun dari argumen, tetapi Anda selalu kehilangan sesuatu.

Berpikirlah cukup besar untuk melihat bahwa pertengkaran, argumen, permusuhan, dan percecokan tidak akan pernah membantu Anda tiba di tempat yang Anda tuju.

Ketika Anda merasa kalah, berpikirlah besar. Tidak mungkin untuk mencapai sukses besar tanpa kesukaran dan kemunduran. Akan tetapi adalah mungkin untuk menjalani hidup Anda selebihnya tanpa menjadi kalah. Pemikir besar bereaksi terhadap kemunduran dengan cara ini:

1. Anggap kemunduran sebagai pelajaran. Belajar darinya. Teliti kemunduran tersebut. Gunakan kemunduran tadi untuk mendorong Anda maju. Selamatkan sesuatu dari setiap kemunduran.

2. Gabungkan ketekunan dengan eksperimen. Mundur dan mulai dari awal dengan pendekatan baru.

Berpikirlah cukup besar untuk melihat bahwa kekalahan adalah keadaan pikiran, tidak lebih.

Ketika kemesraan mulai memudar, berpikirlah besar. Jenis pikiran negative yang picik, “Ia curang maka saya akan membalas akan membunuh kemesraan, menghancurkan kasih sayang yang dapat menjadi milik Anda. Lakukan ini ketika segalanya tidak berjalan benar dalam bidang cinta.

1. Berkonsentrasilah pada kualitas terbesar dalam diri orang yang Anda ingin agar mencintai Anda. Tempatkan hal-hal kecil di tempat yang seharusnya di tempat kedua.

2. Lakukan sesuatu yang istimewa untuk pasangan Anda dan lakukan ini sering-sering. Berpikir cukup besar untuk menemukan rahasia kebahagiaan perkawinan.

Ketika Anda merasa kemajuan Anda di tempat kerja melambat, berpikirlah besar. Tidak peduli apa yang Anda kerjakan dan lepas dari pekerjaan Anda, promosi, gaji yang besar, datang dari satu hal. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas keluaran Anda, lakukan ini:

Berpikir,”Saya dapat mengerjakan dengan lebih baik.” Yang terbaik bukannya tidak dapat dicapai. Ada ruang untuk mengerjakan segalanya dengan lebih baik. Tidak ada di dalam dunia ini yang diselesaikan sebaik yang seharusnya. Dan ketika Anda berpikir, “Saya dapat mengerjakan dengan lebih baik.”cara-cara bekerja yang lebih baik akan muncul. Berpikir,”Saya dapat mengerjakan dengan lebih baik” menyalakan kekuatan kreatif anda.

Judul :Berpikir dan Berjiwa Besar Penulis :David J.Schwartz Ph.D

Penerbit :Binarupa Aksara

Cetakan/tahun :Ke-4 / 1996

Tebal :420 hlm ; 11,5 x 18 cm